Sekelompok Pemuda baru saja menyelesaikan pendidikan di sebuah perguruan pencak silat. saatnya bagi mereka untuk kembali ke rumahnya masing-masing. setelah mereka semua berpamitan dengan para guru keluarlah mereka dari padepokan itu dengan diantar kereta kuda dan berjalan pulang. ditengah perjalanan mereka memutuskan untuk mengambil jalan pintas yang artinya mereka harus menyebrangi sebuah sungai dimana sungai tersebut tidak terdapat jembatan diatasnya.
Setelah beberapa saat, sampailah mereka ditepi sebuah sungai yang dimaksud. Mereka turun lalu membayar dan mngucapkan terima kasih kepada sang Kusir kereta kuda tadi. nampak mereka sedang mempersiapkan diri ketika dari arah belakang mereka terdengar suara,
"Hai Anak Muda"
saat mereka semua menoleh kebelakang disana nampak Pak Kusir tua tadi sambil membawa tongkat berjalan menghampiri mereka.
" Ada apa Pak..? ujar salah seorang pemuda diantara mereka.
"Apakah kalian berniat menyeberangi sungai ini..? jawab sang Kusir.
" iya " seru mereka hampir bersamaan.
"Hati2 saat berenang karena walaupun disini tidak ada buaya namum arus disini termasuk deras."
"baik Pak." kata mereka bersama-sama. Saat mereka akan mulai berjalan menuju sungai.
Sang kusir memanggil, " tunggu sebentar anak muda.."
" sebelum kalian berenang, bawalah batu maupun kerikil yang ada di tepi sungai ini anak muda" kata Sang Kusir.
"untuk Apa Pak..?" sahut mereka.
"Untuk bekal kalian nanti setelah menyebrang dan pulang ke rumah kalian." Ujar Sang Kusir sambil berlalu meninggalkan mereka.
Diantara mereka ada yang tidak menggubris dan meremehkan kata2 sang Kusir bahkan menganggap bahwa batu atau kerikil ini hanya akan menghambat mereka berenang sampai ditujuan. namun ada juga yang mengambil namun hanya beberapa kerikil kecil saja lalu di masukkan ke dalam saku celananya.
Setelah semua siap, lalu bersama-sama mereka berenang menyebrangi sungai tersebut. benar saja kata Sang Kusir Arus Sungai ini memang Deras. beberapa diantara mereka sempat berpikir, jika tadi mereka mengikuti kata-kata sang Kusir untuk membawa batu atau kerikil tentu akan sangat menyusahkan mereka dalam berenang.
Akhirnya sampailah mereka diseberang sungai. bergegas mereka berjabat tangan dan berpelukan sebagai tanda perpisahan. Saat salah seorang diantara mereka yang mengambil kerikil mencoba merogoh kantong yang berisi kerikil tadi berniat untuk membuangnya. Ternyata di dalam kantong mereka tidak mereka jumpai kerikil namum yang ada adalah emas, berlian dan batu permata aneka warna. semua pemuda tersebut kaget bukan kepalang. Mereka tak menyangka hal ini terjadi. Mereka mencoba mencari sosok Kusir tadi diseberang namun disana tidak ada siapa-siapa. beberapa diantara mereka nampak kembali menyeberangi sungai lalu kembali sambil membawa batu dan kerikil namun saat dilihat batu-batu tadi tidak berubah menjadi Intan Permata. Betapa menyesal dan kecewanya mereka. Mereka menyesal mengapa tidak menuruti apa kata Sang Kusir Kereta Kuda tadi....*****
Learning Point :
Apa yang dapat kita pelajari dari cerita diatas adalah :
- Kita terkadang dengan kondisi kita sekarang ini sering kali Sombong, suka meremehkan orang lain dan menganggap bahwa kita telah tau segalanya. Kita cenderung melihat orang dari latar belakang pendidikan, keluarga dan kekayaan materi yang mereka miliki. Kita lupa kalau setiap manusia pasti memiliki kelebihan yang tidak kita miliki. apalagi kalau orang tersebut secara strata ekonomi dan pendidikan formal jauh dibawah kita, biasanya kita cenderung mencibir, mengolok-olok atau malah tidak tidak menggubris apapun yang mereka katakan. Terkadang Kita lupa bahwa diluar lingkungan pergaulan kita saat ini, terdapat banyak sekali Orang yang mungkin secara umur, Pendidikan dan status Sosial serta ekonomi yang jauh dibawah kita ( Contohnya : Pak Kusir ). Namun memiliki Kemampuan yang tidak kita miliki bahkan lebih parahnya kita telah lebih dulu meremehkan siapa mereka. Bukankah Tuhan telah mengakaruniai setiap diantara kita Kelebihan...??
- Jalan Pintas Jika ditambah dengan saran dari orang yang tepat serta berpengalaman akan menghasilkan keuntungan yang tidak akan terduga untuk bekal kita di masa depan kita. Cobalah untuk mengikuti semua nasehat dan masukan dari orang yang memang mengerti tentang satu hal jangan hanya melihat mereka dari sudat pandang kita yang sempit.
So, dari cerita ini mari kita kembali berkaca, Berapa sebenarmya kerugian yang kita Alami hanya karena kita merasa Lebih Pintar, Lebih Hebat, Lebih Jago maupun Paling tahu tentang Segala hal..? Cobalah untuk sedikit merendahkan diri, mau mendengar dan menjalankan sesuatu yang barangkali adalah nasehat maupun informasi yang remeh menurut kita. Agar kita kelak dikemudian hari tidak akan pernah menyesal seperti Para Pemuda tadi. Bahkan mungkin hanya karena kita menjalankan nasehat remeh tadi kita akan menjadi Pribadi-Pribadi yang beruntung... Amin YRA... Selamat Berkarya dan Berguru kawan-kawan...
(Outbound Training di Surabaya)