Oleh : Rio N. Guritno.
Suatu Ketika sebuah perusahaan ternama mengadakan proses penerimaan Karyawan baru bagian Akunting. diikuti oleh sekitar 7.000 an pelamar. saat proses wawancara tahap akhir yaitu wawancara dengan pemilik perusahaan dan direktur HRD terpilihlah 7 orang dengan kualitas terbaik. diantara 7 orang pelamar tersebut yang mayoritas wanita terdapat seorang pemuda.
Suatu Ketika sebuah perusahaan ternama mengadakan proses penerimaan Karyawan baru bagian Akunting. diikuti oleh sekitar 7.000 an pelamar. saat proses wawancara tahap akhir yaitu wawancara dengan pemilik perusahaan dan direktur HRD terpilihlah 7 orang dengan kualitas terbaik. diantara 7 orang pelamar tersebut yang mayoritas wanita terdapat seorang pemuda.
Saat pelamar 1 dipanggil menuju ruangan, tiba2 sang pemuda tersebut berdiri lalu minta ijin kepada panitia untuk ke toilet. setelah ijin diberikan pergilah pemuda tersebut ke toilet yg telah ditunjukkan panitia tadi. tiba di dalam toilet tersebut dan setelah buang air kecil, sang pemuda menuju ke wastafel yang ada di toilet tersebut. sang pemuda sempat tertegun sejenak karena apa yang ia lihat adalah sebuah wastafel yang agak kotor. disitu nampak sebuah sikat gigi dan odol. timbullah niatnya untuk membersihkan wastafel tersebut. Namun ia kuatir dengan proses wawancara yang sebentar lagi akan dia lakukan. hak ini membuat sang pemuda sempat bimbang dengan niatannya membersihkan wastafel tadi, namun akhirnya ia putuskan untuk membersihkan wastafel dengan asumsi bahwa hal ini dapat dikerjakannya secara cepat.
Dengan menggunakan sikat dan odol yang ada sang pemuda mulai membersihkan wastafel tersebut. Ia sempat heran mengapa bisa tidak ada orang yang peduli tentang hal ini. singkat cerita wastafel tersebut selesai dibersihkan dan terlihat putih cemerlang. (gigi kaleeee.... cemerlang... hehehehehehe..)
saat ia kembali ke ruangan tunggu pelamar ternyata ia telah dilewati 1 pelamar lain dan hanya tersisa ia yang belum di interview. padahal pelamar ke enam keluar 5 menit berselang, dengan sedikit mendapat teguran dari panitia karena keterlambatannya, sang pemuda tadi masih diberi kesempatan untuk menjalani interviewnya.
Di dalam ruangan nampak seorang bapak berbadan tambun berbaju biru muda berdasi dan seorang wanita paruh baya dengan kacamata ber setelan blaser hitam duduk di belakang sebuah meja besar. setelah dipersilahkan duduk, sang Ibu berkata...
Ibu : Selamat Pagi..
Pemuda : Selamat Pagi Bu..
Ibu : Anda tadi dari mana kok sampai 5 menit, saya dan Bapak Pimpinan harus menunggu..? (dengan nada sedikit tinggi)
Pemuda : Sebelumnya saya minta maaf Pak & Ibu.. saya tadi dari toilet namun ketika saya akan keluar saya melihat bahwa wastafel di toilet tersebut nampaknya kurang bersih. bukan karena tidak pernah dibersihkan namun lebih karena kotoran yg menempel nampaknya mungkin agak sulit dibersihkan dengan cara biasa akhirnya saya berinisiatif untuk membersihkannya. Jika hal ini menurut Bapak Ibu salah saya mohon maaf..
Nampak sang Bapak dengan wajah mengangguk seraya berdiri lalu berkata
Bapak : tolong tunjukkan mana wastafel yang Anda maksud mas..
Sang pemuda dan Ibu nampak heran namun mengikuti saja apa kata sang bapak, keduanya berdiri lalu berjalan beriringan menuju toilet yang dimaksud. sampai di toilet sang pemuda menunjukkan wastafel tersebut sambil menceritakan detail apa yg ia lakukan.. kali ini sang Bapak tidak hanya mengangguk namun juga nampak tersenyum lalu berkata..
Bapak : Bu, nampaknya pemuda inilah yang paling cocok untuk mengisi posisi akunting yang kosong diperusahaan kita. wahai pemuda, saya sebagai pemilik perusahaan mengucapkan selamat bergabung diperusahaan Kami.
Sang Pemuda kaget bercampur perasaaan bahagia, disambutnya tangan Sang bapak sambil tersenyum..
Sidang Pembaca yang kami Hormati, Menurut Anda Hal Apa yang Membuat Sang Bapak Pemilik Perusahaan Menerima Pemuda ini..? Jika Anda Mengetahui Alasan sang bapak silahkan koment di Halaman ini.. Terima Kasih...
0 comments:
Post a Comment